
Ahad, 10 Syawwal 1439 H diadakan penutupan Supercamp. Acara yang bertepatan dengan 24 Juli ini berjalan hingga tiga hari. Prosesi penutupan dihadiri oleh Imam I Lanah Syufu Taesyukhan, Diwan I Khaidam dan Pengurus Shurulkhan lainnya. Dengan penuh khidmat acara penutupan diselenggarakan. Bukit Cibeureum pun kembali ke kondisi semula.
Setelah terlaksana beberapa hari kini Supercamp memasuki tahap penutupan. Para peserta dan panitia mengikuti acara demi acara dengan tertib. Usai salat Shubuh berjamaah diadakan upacara penutupan. Seperti kegiatan sebelumnya acara ini dipandu oleh saudara Nuryakin dan Munadiya. Kemudian diadakan pembagian hadiah bagi para pemenang dalam game dan kegiatan yang diadakan sejak hari pertama. Selepas pemberian penghargaan diadakan pesan dan kesan dari peserta, serta kemudian sambutan dan prakata dari beberapa pembina.
Prakata pertama disampaikan oleh kang Aan. Pria yang juga guru ini memberikan nasehat dan nilai manfaat yang dapat diambil dari Supercamp. Disamping ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta ia pun menyampaikan pesan yang sangat berharga bagi para peserta. “Acara ini harus diambil nilai manfaatnya. Meskipun banyak permainan dan rileksnya, namun kita mesti mengambil pelajarannya. In sya Allah nanti kedepannya akan diadakan lagi kegiatan yang seperti ini,” jelas kang Aan.
Kesempatan kedua diberikan oleh kang Yusup. Bapak tiga anak tersebut mengajak para peserta untuk senantiasa bersyukur dan berusaha menjadi hamba Allah yang baik. Pengajar di Ma’had ‘Aly Baeturrahman ini menegaskan kepada para peserta untuk tetap menjaga keyakinan mengenai kebenaran Islam. Sejarah mengajarkan bahwa Rasulullah shallalläu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai akan ditaklukkannya Konstantinopel. Apa yang disabdakan tersebut ternyata baru terjadi delapan abad kemudian pada zaman khilafah Turki Utsmani. “Untuk perjuangan yang sukses diperlukan keyakinan yang kuat dan mantap,” terangnya.
Untuk prakata terakhir dilaksanakan oleh kang Iman. Mahasiswa Pascarajana Unpas ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak. “Alhamdulillah acara dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada hambatan dan halangan yang berarti,” paparnya. Kemudian, alumni pesantren Cianjur tersebut mempertegas makna dari pelaksanaan Supercamp. Kegiatan Supercamp ini adalah sebagai sarana untuk terus memperkuat diri. Seorang mukmin diperintah untuk terus menerus membenahi diri. Kaum mukmin akan dihadapkan kepada berbagai halangan dan rintangan yang harus ditaklukkan. Bila tidak mampu mempersiapkan diri maka tentu akan larut dan hangus oleh gangguan. “Berbahagialah mereka yang menjadi pejuang, dan merugilah mereka yang termasuk barisan pecundang,” ringkasnya.
Dengan berakhirnya prakata dari kang Iman maka selesai pula acara Supercamp. Setelah ditutup ada prosesi pamitan antara peserta dan panitia. Seluruh peserta berbaris menuju panitia untuk menyampaikan salam, berjabat tangan, dan berpelukan. Terima kasih, mohon maaf, dan ucapan baik lainnya mewarnai gerakan saling berpeluk. Kedua mata pun berkaca-kaca. Bahkan ada yang sesenggukan menangis. Bahagia, sedih, bangga, dan keadaan batin lainnya berkecamuk di sebagian besar peserta dan panitia. Suasana tentram peserta dan panitia Supercamp selaras dengan keadaan adem perkemahan Cibeureum. Semoga di suatu hari dapat berjumpa kembali. (Yusri)